Georgia Trip Part 8 – Di Batumi!

Aaah… pagi yang cerah di Batumi, dari jendela kami bisa lihat Laut Hitam yang tenang dan biru.

Laut Hitam airnya berbagai warna biru…

Agenda hari itu ke pasar ikan Batumi, untuk beli salmon segar. Kalau udang, cumi…. di Indonesia banyak. Kalau salmon segar dan bukan frozen…mana ada. Harus dicoba.

Pasar ikan Batumi jangan dibayangkan besar seperti pasar ikan di Muara Angke. Pasar ikannya indoor, kira-kira ada 10-15 penjual ikan dan seafood. Sistemnya kita beli ikan dan seafood mentah di sini kemudian dibawa ke salah satu restoran di dekat situ untuk dimasak. Kalau ikan, belinya kiloan. Udang dan baby octopus dihitung satuan. Harganya sudah pas, tidak bisa ditawar, tapi kalau beli banyak suka ditambah kiloannya dikit. Para penjual juga tidak saling berebut pembeli, terserah kita mau beli dari kios yang mana.

Pasar ikan Batumi

Ikan yang kami beli dibersihkan dulu sebelum dibawa ke resto. “Take my picture!”, kata mbak yang jual

Saya agak kalap sih… kami kan berempat, jadi saya beli ikan salmon besar beratnya 4 kg (harganya 20 GEL / kg), ikan kecil-kecil red mullet dan sarden kecil masing-masing 1 kg (15 GEL / kg) dan baby octopus 12 ekor (2 GEL / ekor). Ternyata…. banyak banget itu buat 4 orang. Hahaha…. Tapi oleh restorannya boleh dibungkus.

Restoran yang kami pilih namanya Blue Wave, kami cari tempat outdoor yang berpemandangan laut. Sebelum duduk, ikan yang kami bawa dia timbang ulang dan jumlah baby octopusnya juga dihitung ulang. Selain Blue Wave banyak restoran lain dengan pemandangan laut juga, tinggal dipilih.

Restoran Blue Wave

Kalau kita tidak beli ikan di pasar ikan, bisa juga beli langsung dari restoran. Ini menunya :

Menu

Ini hasil masakannya. Enaaak. Ikan-ikan kecilnya garing dan bisa dimakan beserta tulangnya. Salmonnya juga enak, digrill entah dengan bumbu apa. Murah sih, salmon sebesar itu 400 ribu rupiah saja, kalau makan di resto di Indonesia 1 iris sekitar 100 ribuan. Kami pesan juga nasi, kentang goreng, sambal, salad, kopi dan teh. Total beserta biaya masak sekitar 80 GEL.

Dan seperti biasa, di restoran outdoor di Georgia, selalu ada anjing manis yang menemani kami makan.

Setelah kenyang saatnya jalan kaki mengeksplor Batumi, mobil kami tinggal di parkiran dekat pasar ikan.

Pemancing ikan

Salah satu teman saya suka sekali naik cable car, berhubung di Batumi ini ada cable car, jadi harus naik deh kita. Tiket Argo Cable Car 30 GEL pp untuk orang dewasa.

Batumi, tampak atas…

Setelah itu kami jalan-jalan sepanjang Batumi Boulevard. Cuacanya panas dan kami salah kostum. Kami pakai celana panjang dan baju lengan panjang, sedangkan orang-orang wara wiri pakai T shirt. Soalnya gak nyangka, Georgia akan panas di bulan Oktober. Hari itu bolak balik beli es krim dan es kopi saking panasnya (dan gak bisa ganti baju karena gak bawa T shirt lengan pendek).

Gedung paling kanan itu Alphabet Tower, ada huruf-huruf Georgia

Patung Ali dan Nino. Patung ini dipasang tahun 2010, dibuat oleh seniman Georgia Tamar Kvesitadze dan Paata Sanaia mengenai kisah cinta Ali (bangsawan Azerbaijan) dan Nino (putri Georgia) yang ada di novel karangan Kurban Said, konon ini kisah Romeo dan Juliet-nya Georgia. Patung Ali dan Nino ini bergerak mendekat tapi tidak pernah bersentuhan, kemudian menjauh, mendekat lagi dan seterusnya. Tinggi patung ini 8 meter, siklus menjauh-mendekatnya 10 menit.

Ferris wheel

I love Batumi!

Leave a comment