Georgia Trip Part 9 – Ke Rabati

Hari ini sebetulnya tidak banyak yang bisa diceritakan karena sebagian besar waktu dihabiskan di jalan. Gapapa lah ya.

Rencana awal, kami mau menginap 3 malam di Batumi, tapi setelah 2 malam rasanya cukup melihat kota Batumi ini. Selain itu airbnb-nya kurang ok. Di awal kami book apartemen yang lebih besar, tapi karena keran air apartemen itu bermasalah maka host airbnb-nya kasih kami apartemen yang lebih kecil. Sepertinya apartemen ini renovasinya masih belum 100% selesai, karena kamar tidur belum ada ventilasinya, jadi pintu kamar harus dibuka supaya tidak pengap. Akhirnya kami bilang ke host-nya, kami mau cancel 1 malam. Dia bilang ok, dia kembalikan pembayaran kamar 1 malam ditambah satu kotak coklat dan satu botol wine. Jangan tulis complain di airbnb ya, katanya 😊

Sebetulnya kami meninggalkan Batumi 1 malam lebih cepat juga supaya perjalanan berikutnya tidak terlalu panjang. Dari Batumi rencananya ke Vardzia yang jaraknya 363 km. Nah, dengan berangkat 1 hari lebih awal, kami bisa stop di tengah-tengah, di kota Rabati yang jaraknya 165 km dari Batumi, menginap 1 malam di Rabati baru meneruskan perjalanan ke Vardzia besoknya.

Sejak hari sebelumnya nya kami sudah mengincar mau makan pagi di rumah makan a la warteg di dekat hotel. Bisa pilih-pilih lauk dengan model touch screen. Saya sudah tanya dulu sebelumnya, buka jam berapa untuk makan pagi. Jam 9, katanya. Sebetulnya kami mau berangkat awal, jam 8-an. Tapi demi warteg ini gapapa berangkat lebih siang.

Cafe Buffet

Pilihan nasi dan lauknya

Ini pilihan acar dan saladnya. Enak-enak!

Makanannya enak, ada lauk, sup, acar, dessert (cake dan pastries), coklat… Minumnya bisa pilih sendiri dari kulkas. Makan berempat cuma habis 50 GEL sudah termasuk sup dan dessert juga. Sayangnya di kota lain kami cari rumah makan model ini tapi gak ketemu.

Perjalanan ke Rabati dimulai. Jalannya jelek banget. Sebetulnya waktu kami menyewa mobil, perusahaan car rental nya sudah wanti-wanti untuk tidak lewat jalan dari Batumi ke Rabati ini, karena sedang diperbaiki. Tapi kami pikir gak jelek-jelek amat, ternyata memang benar peringatannya. Selain jalan ini, jalan di Georgia bagus-bagus, sekelas jalan tol, tapi gratis.

Jalanan makin lama makin jelek

Di tengah jalan mampir di toko kecil untuk beli cemilan dan ke toilet. Seperti biasa di Georgia, susah cari toilet umum yang bersih.

Toko kecil.

Saya beli cemilan mirip Cheetos, tapi tanpa merk. Asin penuh taburan bubuk keju warna oranye. Waktu enak-enak ngemil di mobil, tiba-tiba ada lubang besar di jalan, cemilan beserta bubuk kejunya jadi berhamburan ke mana-mana, jok belakang kotor semua. kejunya lengket pula, jadi susah dibersihkan dari lantai mobil. Waktu mobil kami kembalikan di Tblisi beberapa hari kemudian, komentar petugas car rentalnya… kotor amat sih?

Kami baru sampai jam 3 sore di Rabati, padahal meninggalkan Batumi dari jam 10. Hari itu kami menginap di Hotel Rabati, hotel kecil tapi bersih dengan lokasi tepat di depan Akhaltsikhe Castle. Murah lagi, kamar berdua cuma sekitar 300 ribu rupiah, termasuk makan pagi. Ownernya ramah.

Hotel Rabati

Pemandangan dari halaman hotel, langsung lihat Akhaltsikhe Castle

Owner hotel tanya, mau makan malam di hotel tidak. Dia bisa buat ayam panggang, khinkali, kachapuri, salad, karcho (sup ayam), kentang goreng dll. Entah gimana ceritanya, kami pesan semua. Tadinya cuma pesan ayam panggang, kachapuri dan salad. Tapi terus kami pikir enak juga ya, kalau tambah sup, khinkali (karena makanan lebih enak kalau ada dumpling) dan kentang goreng. Dia bilang, ok, makanan akan siap jam 6 sore.

Sambil menunggu makan malam, kami ke kota Rabati. Ternyata kotanya kecil, tidak banyak yang dilihat. Ada gereja dengan patung Ratu Tamar di depannya.

Gereja dan patung Ratu Tamar

Jam 6 sore kami sudah siap di hotel lagi untuk makan malam. Ownernya tanya, mau makan di halaman atau di dalam? Saya pilih makan di halaman. Dia bilang, agak dingin malam ini. Eh, benar… dingin juga malam itu. Kami makan pakai jaket, saya pakai syal juga.

Untuk minumannya saya ambil minuman hijau merk Zedazeni dari kulkas di lobby hotel, minuman bersoda rasa tarragon. Aneh rasanya, manis tapi ada rasa rempahnya.

Tiba-tiba ada anjing datang menemani

Makanannya enak-enak, tapi banyak banget. Apalagi ditambah salmon sisa kemarin yang kami beli di Batumi.

Untungnya ada 2 anjing manis ini bantu kami habiskan semua makanan. Sampai tulang ayampun ludes!!

Leave a comment