Jalan-jalan ke Goettingen, kota universitas di Jerman

Musim panas 2016 saya dan suami jalan-jalan ke Goettingen, kota di Jerman yang terkenal sebagai kota universitas karena 1 dari 5 penduduknya mahasiswa di Universitas Goettingen. Kami ke sana untuk bertemu teman lama yang sudah menetap di sana bertahun-tahun.

Katanya sebutan untuk kota ini adalah ‘Stadt der Wissenschaft’ atau Kota Sains karena 44 orang pemenang hadiah Nobel pernah belajar atau mengajar di Goettingen. Hebat juga….

Icon terkenal dari Goettingen adalah Ganseliesel atau Gadis Angsa. Patung ini ada di pusat kota Goettingen, memperlihatkan seorang gadis membawa 2 angsa, satu di keranjang dan satu di tangan. Julukannya ‘Gadis paling banyak dicium di dunia’ karena ada tradisi di Goettingen, kalau seorang mahasiswa lulus S3 dia akan diarak dari aula Universitas ke Ganseliesel naik gerobak dorong kemudian harus memanjat dan mencium Gadis Angsa ini. Tradisi ini sudah dilarang, tapi masih kadang-kadang dilakukan. Oh ya, Gadis Angsa yang ada di pusat kota ini bukan yang asli, Gadis Angsa asli disimpan di museum karena beberapa kali ada vandalisme.

Kami berangkat ke Goettingen dari Amsterdam, naik kereta Amsterdam-Hannover, kemudian naik kereta lagi setengah jam dari Hannover ke Goettingen.

Kereta dari Amsterdam rusak di tengah jalan. Para penumpang duduk-duduk dulu menunggu kereta pengganti selama 1 jam.

Menu di kereta ke Hannover. Ada burger, salad, sup, sandwich, es krim. Minumannya ada kopi, softdrinks, bir, white wine dan red wine.

Sampai stasiun Hannover, karena lapar ngemil dulu. Cemilannya currywurst (sosis dengan taburan bubuk kari), harganya EUR 2.50

Ini menu-menu lainnya. Ada ayam panggang 1 ekor, ayam 1/2 ekor dan haxe atau kaki babi (pork knuckle)

Menunggu kereta…. Sambil menunggu kereta kami beli minum dari vending machine. Maksudnya mau beli air mineral. Hati-hati ya, di Jerman (dan negara-negara Eropa lainnya) kalau mau beli air dalam botol ada 2 macam, air biasa dan air soda. Kami salah beli air soda, karena tulisannya mineral wasser.

(Dan besoknya di supermarket salah beli lagi, karena dari botolnya kita anggap air biasa)

Kami tiba di Goettingen sore hari. Besoknya bangun pagi-pagi untuk melihat-lihat Goettingen.

Dan inilah Goettingen, tepatnya pusat kota Goettingen. Di Goettingen banyak bangunan-bangunan dari abad 15 dan 16, karena saat Perang Dunia kedua tidak ada pemboman di Goettingen maka bangunan-bangunan ini tetap utuh. Rencananya hari itu kami (saya, suami dan 2 teman lama) mau jalan-jalan di pusat kota dan siangnya ke tempat-tempat lain di Goettingen.

Pusat kota di pagi hari masih sepi.

Ini dia si Gadis Angsa di tengah kota

Gereja St Michael

Di dalam gereja St Michael

Makin siang jadi ramai, apalagi karena cuaca cerah. Kami keluar masuk toko dan duduk-duduk di cafe sambil minum es kopi (pakai es krim float) dan makan cake. Sengaja cari tempat duduk outdoor yang menghadap ke jalan supaya bisa nonton orang lalu lalang. Seru juga.

Setelah itu kami jalan kaki ke weekend market, di pusat kota juga. Wah, senang di market ini, banyak makanan, buah-buahan dan sayuran. Banyak icip-icip gratis juga. Hahaha

Macam-macam keju

Macam-macam dips (cocolan), dijual per 100 gram. Bisa dimakan pakai crackers atau sayuran (wortel, celery dll)

Penjual sosis

Macam-macam sosis, ada sosis rusa juga. Bisa langsung dimakan, tidak usah digoreng.

Sayuran. Yang batangnya merah itu Swiss chard.

Asparagus hijau dan putih (asparagus sedang musim)

Kol berbentuk piramid.

Kohlrabi. Rasanya mirip bengkuang, tapi tidak semanis dan se-berair bengkuang. Cukup dikupas dan diiris-iris untuk cemilan.

Buah-buahan. Kalau musim panas, buah-buahan enak-enak dan murah. Strawberry-nya juga manis-manis.

Banyak penjual tanaman dan bunga juga.

Setelah puas keliling weekend market, hari sudah mulai sore, toko dan restoran tutup. Karena Goettingen kota kecil, seperti kota-kota kecil lainnya di Eropa, semua toko dan kebanyakan restoran tutup selama weekend, mulai Sabtu siang. Kami akhirnya makan di toko kebab, yang dipilih karena masih buka (dan harganya gak terlalu mahal)

Menu restoran kebab

Saya pilih menu yang judulnya ‘Teller’ ukuran normal. Ada dua ukuran, ukuran normal harganya EUR 6.50 dan ukuran besar EUR 7.90. Isinya irisan-irisan daging yang biasanya untuk mengisi kebab dengan salad dan kentang goreng (bisa diganti nasi kalau tidak mau kentang). Ukuran normal sudah kenyang sekali, tidak perlu pesan ukuran besar. Rasanya enak!

Dari rencana mengunjungi beberapa tempat di Goettingen akhirnya kami cuma di pusat kota saja dalam satu hari itu. Teman saya sampai geleng-geleng “Biasanya kalau jalan-jalan di pusat kota cuma butuh paling lama 2 jam, sudah termasuk duduk-duduk minum kopi. Sama kalian bisa sampai 7 jam”. Hahaha

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: