Naik Helikopter di Franz Josef

Enaknya jalan-jalan berombongan adalah pasti ada minat anggota rombongan lain yang berbeda dari minat kita dan kita jadi ikutan melakukan minat tersebut yang sebelumnya tidak pernah terpikir, misalnya…naik  helikopter.

Winter tahun 2017 kami (saya, suami dan dua teman lama) ke kota Franz Josef di New Zealand. Kota Franz Josef ini terkenal dengan glaciernya. Ternyata untuk lihat glacier itu harus jalan kaki lumayan jauh. Padahal kami tidak bawa sepatu hiking dan baju winter juga seadanya. Jadi kami cuma jalan-jalan saja di kota sambil lihat gunung bersalju dari kejauhan. Kotanya kecil, jalan utamanya juga pendek. Sepanjang jalan ada café, restoran, souvenir shop, supermarket, toko dll.

Kota Franz Josef

Tiba-tiba salah satu teman saya berhenti di depan salah satu toko. Ternyata itu kantor pemasaran tour melihat glacier dengan helikopter. “Ayo kita naik helikopter”, katanya sambil gak beranjak dari depan jendela toko tersebut. Teman saya satu ini memang suka segala macam yang berbau ketinggian. Kalau kita ke suatu kota dan di kota tersebut ada jembatan gantung / cable car / funicular / tower, dia pasti mau ke sana.

Di brosurnya ada beberapa jenis rute dan harga untuk naik helikopter ini. Yang paling murah 20 menit seharga NZD 240. Ini harga 2017 ya, sekarang pasti sudah naik. Saya mikir-mikir…. Duh, mahal banget sih. Tapi seperti biasa dengan pembenaran “Kapan lagi naik helikopter lihat glacier di New Zealand” akhirnya kartu kredit digesek juga deh

Brosur

Ini helikopternya. Muat 4 penumpang, jadi pas, kami tidak perlu menunggu peserta lainnya.

Pemandangan menuju glacier :

Mendarat di glacial snowfield :

Bagus banget deh pemandangannya dan bisa main salju juga.

Wah, gak nyesal tiba-tiba naik helikopter. Kami di atas kira-kira 5 menit sambil lihat-lihat pemandangan dan foto-foto. Setelah itu naik helikopter lagi ke base. Tepat betul-betul 20 menit sejak berangkat sampai mendarat. Saat mendarat kami semua dapat sertifikat sudah naik helikopter ke Franz Josef glacier.

Sorenya saya dan suami mikir sambil melihat-lihat foto hari tersebut…kalau tidak ada teman satu itu mungkin kita tidak akan pernah naik helikopter 😊