Akhirnya…. hari ini kami akan ke Machu Picchu!!
Pagi-pagi sekali kami sudah bangun dan makan sarapan yang disediakan hotel.

Sarapan
Kemudian jalan kaki ke tempat bis yang akan mengangkut turis dari Aguas Calientes ke Machu Picchu. Wuih… antriannya sudah panjang. Antrian mengikuti jadwal keberangkatan bis. Jadi kalau punya tiket bis jam 9, jangan antri di antrian jam 8, karena akan ditolak naik. Bukan first come first served.
Waktu memutuskan untuk ke Machu Picchu beberapa bulan sebelum keberangkatan, sebetulnya saya agak khawatir, karena saya sama sekali tidak fit, maklum tidak pernah olah raga. Apalagi waktu teman saya menginfokan bahwa selain tiket Machu Picchu dia berhasil beli tiket ke Huayna Picchu untuk kami berempat, saya makin khawatir lagi. Tiket ke Huayna Picchu ini hanya dikeluarkan untuk 400 orang sehari. Waktu saya google, ternyata Huayna Picchu ini cukup curam bahkan ada tangga yang namanya Stairs of Death. Waduh…padahal naik tangga dari lantai 1 ke lantai 4 di kantor saja bikin saya megap-megap.
Saya lalu tanya teman saya yang suka olah raga, tips supaya saya bisa fit mendaki. Apalagi di Machu Picchu oksigennya rendah. Dia sarankan tiap hari saya naik turun tangga darurat di apartemen, pakai sepatu yang akan saya pakai mendaki. Kalau sudah cukup fit, tambah gendong ransel yang akan dibawa. Jadi itulah yang saya lakukan, meskipun niatnya lebih besar dari realisasinya. Kadang saya bolos latihan 3-4 hari dalam seminggu dengan berbagai alasan : meeting di kantor baru selesai malam / hari ini cape sekali di kantor / ada drakor baru yang barus ditonton 😊. Alhasil setelah beberapa bulan saya masih belum fit…
Tiba-tiba…beberapa minggu sebelum berangkat saya menemukan dari hasil meng-google bahwa di Machu Picchu ada restoran di dekat pintu masuknya. A ha! Saya langsung punya strategi : masuk Machu Picchu, foto-foto, kemudian keluar lagi dan menunggu di restoran sampai seluruh anggota rombongan saya selesai mendaki. Sejak itu saya jadi jarang latihan naik turun tangga lagi. Tapi tetap saja sebelum berangkat ke Peru, saya pamitan dulu dengan teman kantor yang menggantikan saya selama saya cuti. Saya bilang, kalau 1 hari setelah saya ke Machu Picchu tidak ada kabar dari saya, siap-siap cari pengganti saya. Saya sodorkan juga list headhunter. Dia ngomel-ngomel.

Antrian menunggu bis

Anjing ini tidur nyenyak di antara orang-orang yang antri. Di Peru banyak anjing…anjing-anjingnya jinak dan terawat.

Pemandangan dari bis, berkabut

Penuhnya orang yang mau masuk. Kalau tiket kita jam 9 dan saat itu jam 8.45, pasti ditolak dan disuruh tunggu. Oh ya, di dalam Machu Picchu tidak ada toilet, jadi sebelum masuk, mampir dulu ke toilet, letaknya di dekat pintu masuk.

Daaan….. inilah pemandangan Machu Picchu. Bagus yaaaa! Teman saya bilang, kayak gambar di kalender. Dan karena luasnya Machu Picchu, jangan khawatir di dalam sama sekali tidak berdesakan meskipun banyak orang. Tapi ada spot di mana kita harus antri kalau mau berfoto.




Gunung tinggi ini yang disebut Huayna Picchu. Tapi teori terbaru katanya Machu Picchu itu harusnya yang disebut Huayna Picchu…




Llama sebetulnya bukan hewan asli di Machu Picchu. Mereka dipelihara di sana untuk turis

Temple of the Sun

Semua bangunan ini dibuat dari batu yang dipahat pas satu sama lain, sehingga tidak diperlukan semen. Dan ini dibuat di abad ke 15…
Strategi saya untuk “foto-foto kemudian keluar dan menunggu di restoran” ternyata tidak berhasil. Waktu saya sudah selesai foto-foto dan mau putar balik ke arah pintu masuk, saya ditahan petugas ‘This is one way flow. You can not go back’ Haah… jadi saya harus jalan terus dan keluar di pintu keluar. Tapi saya lihat banyak opa oma 70 tahunan dengan tongkatnya yang jalan pelan-pelan sambil menikmati pemandangan. Saya jadi malu kalau menyerah. Banyak juga lho yang datang dengan dandanan lengkap, baju cantik dan sepatu hak…untuk foto-foto. Hebat…
Pokoknya menyenangkan di Machu Picchu ini. Kami di sana kira-kira 4 jam… setelah hampir sampai ke pintu keluar ada jalan bercabang, bisa lanjut mendaki ke Huayna Picchu atau keluar. Tanpa perlu berdebat kami berempat semua sepakat untuk keluar. Cape membayangkan mendaki lagi setelah 4 jam di Machu Picchu.
Di luar bisa ada booth di mana kita bisa stempel passport dengan stempel Machu Picchu. Selama di Peru saya stempel passport dengan dengan stempel Nazca, Machu Picchu dan Lake Titicaca. Sejak itu beberapa kali saya ditanya petugas imigrasi Soekarno Hatta ‘Ini cap dari mana sih?’ 😊
Di gate Machu Picchu sudah banyak bis yang kembali ke Aguas Calientes. Begitu sampai kembali di Aguas Calientes rasanya senaaaang sekali….akhirnya berhasil juga ke Machu Picchu. Horeee!