Peru Trip Part 2 – Nazca

Malam kedua di Peru dihabiskan di bis malam dari Lima ke Nazca. Saya tidur nyenyak sekali karena capek seharian jalan-jalan dan bisnya juga sangat nyaman. Tiba-tiba saya dibangunkan oleh seseorang dengan bahasa Spanyol.

‘What?’ kata saya, di luar masih gelap pekat.

‘Bla bla bla Nazca bla bla bla’ kata orang tersebut, ternyata pramugara bis, dalam bahasa Spanyol. Kelihatannya kami disuruh turun bis karena sudah sampai Nazca. Maka saya bangunkan suami dan  kedua teman dan buru-buru turun dari bis. Begitu kami turun, bis langsung meluncur lagi di kegelapan. Hah??

Kami masih setengah tidur karena dibangunkan buru-buru, trus ditinggal di pinggir jalan. Nah, gimana sekarang? Hari masih jam 4 pagi. Ternyata ada beberapa bis juga yang berhenti dan menurunkan penumpangnya. Oh, jadi ini tempat perhentiannya, tapi tidak ada tanda-tanda agent tour sama sekali. Ada beberapa kios tour, tapi tutup. Turis yang turun dari bis-bis makin lama makin banyak dan ada beberapa minibus berdatangan mengangkut para turis tersebut, entah ke mana. Tinggal kami yang tidak ada jemputan, padahal sudah book tour. Tiba-tiba ada orang yang menyapa teman saya, kemudian menyuruh kami masuk mobilnya. Kami ikut saja. Mobil tersebut membawa kami ke daerah perumahan dan berhenti di salah satu rumah gelap, pengemudinya keluar mobil dan menggedor-gedor pintu rumah tersebut

‘Jangan-jangan kita diculik?’ kata teman saya

Setelah beberapa lama penghuni rumah membukakan pintu. Kami disuruh masuk, suruh duduk di ruang tamu dan ditawari kopi atau teh. ‘Wait here’, katanya. Akhirnya kami duduk-duduk di ruang tamu, numpang ke toilet, minum teh dan kopi tanpa tahu apa yang terjadi karena mereka tidak bisa bahasa Inggris. Tapi di luar masih gelap gulita. Beberapa saat kemudian datang seorang bapak yang bilang kami akan dijemput mobil ke airport sekitar jam 7. Ok….kamipun menunggu dengan sabar.

Jam 7 ada minibus menjemput ke airport. Rencananya kami akan naik pesawat Aero Paracas untuk melihat Nazca Lines. Airport masih sepi, counter Aero Paracas belum buka. Beberapa counter pesawat lainnya sudah buka. Kami makan dulu di warung yang menjual burger. Saya beli cemilan jagung goreng, jagung di Peru besar-besar butirnya dan enak! Sempat juga beli t-shirt di kios souvenir.

Cemilan jagung

Counter Aero Paracas

Setelah cukup lama menunggu sambil berkali-kali menonton acara Nat Geo tentang Nazca Lines yang diputar looping di TV, kami dipanggil untuk check in kemudian naik pesawat. Sebelum naik pesawat semua penumpang ditimbang satu persatu, beserta barang yang akan dibawa naik ke pesawat (handbag, kamera dll). Kursi di pesawat, tidak termasuk pilot, ada 6, semua window seat. Tempat duduk diatur berdasarkan berat badan. Saya duduk di belakang bersama satu cewe Perancis. Semua diberi headset supaya bisa mendengarkan penjelasan pilot dan diberi peta juga mengenai relief yang akan dilihat.

Peta

Dan terbanglah kami dengan pesawat ini. Yuhuuui

Ini relief-nya dibandingkan gambar di peta :

Penerbangan ini lamanya sekitar 30 menit dan setelah itu kita diberi sertifikat.

Ah, saya kagum pada orang Nazca yang bisa membuat relief begitu besar 2000 tahun yang lalu tanpa bantuan satelit, tanpa bantuan drone. Relief monyet saja ukurannya 93 x 58 meter! Katanya, masih banyak relief-relief lain yang belum ditemukan. Banyak teori mengenai kenapa relief ini dibuat, salah satunya adalah untuk persembahan ke dewa-dewa supaya diberikan hujan. Kalau ke Peru dan ada waktu dan budget, saya sarankan pergilah lihat Nazca lines ini….worth it! Peru bukan hanya Machu Picchu..

Setelah mendarat kami diantar kembali ke kota. Karena keberangkatan bis ke Lima masih beberapa jam lagi, kami makan siang dulu.

Ceviche (ikan mentah ‘dimasak’ dengan jeruk nipis)

Lomo saltado – mirip semur

Parihuela – sup ikan dan seafood

Minumnya pisco sour, campuran pisco, perasan jeruk nipis, putih telur dan gula

Halte bis

Relief di halte bis

Dr Maria Reiche, peneliti Nazca relief

Peta tempat-tempat pariwisata di kantor keberangkatan bis. Waaah….banyak juga yang bisa dilihat di Peru

Kamipun naik bis jam 5 sore, sampai di Lima jam 12 malam. Tukang sate yang saya incar kemarin ternyata tidak ada di  depan stasiun bis. Yaaah….

Kami langsung naik taxi kembali ke apartemen. Besok harus bangun pagi untuk naik pesawat ke Cusco, memulai perjalanan panjang ke Machu Picchu. Horeeee….

Saya sudah siap-siap beli teh dan permen Coca untuk jaga-jaga kalau terkena altitude sickness di Cusco 😊

(Bersambung ke Part 3)

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: