Sudah pernah mendengar tentang cabe shishito (shishito peppers)? Cabe ini tidak pedas, tapi karena ada gen resesif di tanaman ini, maka 1 dari 10 cabe shishito rasanya pedas (meskipun tidak sepedas cabe rawit sih). Jadi, orang bilang makan cabe shishito seperti main Russian roulette, kita tidak tahu kapan bakal dapat cabe yang pedas.
Saya pertama kali makan cabe shishito di restoran tapas, sudah cukup lama. Waktu saya lihat cabe ini ada di Toko Buah Jakarta, di antara sayuran-sayuran……aaaaa senangnya! Ternyata shishito ada di toko buah! Atau mungkin selama ini memang ada di supermarket dan toko buah, cuma saya saja yang gak rajin nyari. Kebetulan kemarin sedang ada promo, buy one get one free, jadi saya dapat 2 box shishito dengan harga IDR 24,500.

2 pack cabe!!

Isi satu pack cabe
Jadi, bagaimana cara makan cabe shishito ini? Cara paling mudah dengan dimasak dengan sedikit olive oil dan garam kasar selama 3 menit. Cara kedua termudah, dibuat banchan Korea dengan telur puyuh dan kecap (gyeran jangjorim).
Nah, kita buat cara termudah dulu
- Cuci cabe shishito dan keringkan dengan sempurna, supaya minyak tidak menciprat waktu cabe dimasukkan ke wajan
- Masukkan cabe di mangkok, beri sedikit olive oil dan garam kasar
- Panaskan wajan (yang dasarnya tebal) dengan panas medium
- Masukkan cabe, kadang diaduk setelah ada permukaan yang gosong. Permukaan yang gosong ini yang enak, tapi jangan sampai gosong semua…. (total 3-4 menit menggoreng)
- Taruh di piring, taburi garam kasar. Bisa diberi jeruk lemon, kalau mau

Ini dia hasilnya!! Rasanya…..enaaak! Beneran!!
Update Juni 2021
Ternyata cabe ini ada juga di supermarket Korea MGH di daerah Fatmawati, nama di labelnya Cabe Kwari Bandung, karena nama Koreanya kkwarigochu (꽈리고추). Kayaknya betul-betul 1 dari 10 cabe pedas….dari 1 bungkus saya dapat 3 yang pedas banget. Wuisssh….

Cabe Kwari